Perbedaan Minyak Rem – Banyak pengendara yang masih berpikir bahwa semua minyak rem itu sama. Padahal, di balik kode DOT 3, DOT 4, dan DOT 5.1 ada perbedaan mencolok yang bisa bikin kamu celaka kalau salah pilih. Jangan tunggu sampai rem blong di tengah jalan baru nyesel. Minyak rem bukan soal murah atau mahal ini soal hidup atau mati!
Apa Saja Perbedaan Minyak Rem DOT?
DOT adalah singkatan dari Department of Transportation, lembaga di Amerika Serikat yang menetapkan standar keselamatan untuk kendaraan bermotor, termasuk soal spesifikasi cairan rem. Angka di belakang kode DOT menunjukkan titik didih dan karakteristik kimia cairan tersebut. Semakin tinggi angkanya, biasanya semakin tinggi pula performanya. Tapi jangan asal pilih yang tinggi, karena tiap jenis punya kecocokan sendiri dengan sistem rem kendaraanmu.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di autodrivecanada.com
DOT 3: Murah, Tapi Jangan Diremehkan
DOT 3 adalah tipe minyak rem yang paling umum dan paling banyak di temukan di kendaraan lawas atau motor bebek. Jenis ini berbahan dasar glycol ether dan punya titik didih kering sekitar 205°C.
-
Keunggulan:
-
Harga murah dan mudah di temukan di pasaran.
-
Cocok untuk kendaraan dengan sistem pengereman standar.
-
Cukup baik untuk penggunaan harian dengan intensitas pengereman ringan.
-
-
Kelemahan:
-
Mudah menyerap air dari udara (hygroscopic), sehingga titik didihnya bisa menurun drastis.
-
Tidak tahan terhadap panas berlebih, rentan mengalami vapor lock saat pengereman ekstrem.
-
Perlu di ganti lebih sering karena cepat terkontaminasi.
-
Jika kamu hanya berkendara santai di dalam kota, DOT 3 mungkin cukup. Tapi kalau suka ngebut atau sering melewati jalan menurun, sebaiknya pertimbangkan naik kelas!
DOT 4: Performa Lebih Tangguh, Tapi Butuh Perhatian
DOT 4 juga berbasis glycol ether, namun dengan tambahan borate ester yang membuatnya lebih tahan panas. Titik didih keringnya berada di kisaran 230°C, dan titik didih basahnya pun lebih tinggi daripada DOT 3.
-
Keunggulan:
-
Performa pengereman lebih stabil di kondisi ekstrem.
-
Lebih cocok untuk kendaraan modern dengan ABS atau rem cakram ganda.
-
Tidak mudah mendidih walau pengereman sering di lakukan secara mendadak.
-
-
Kelemahan:
-
Tetap menyerap air, walau sedikit lebih lambat dari DOT 3.
-
Lebih mahal dan agak sulit di temukan di bengkel pinggiran.
-
Korosif jika tumpah ke permukaan cat kendaraan.
-
DOT 4 adalah pilihan masuk akal untuk kamu yang mengutamakan performa tanpa terlalu keluar budget. Tapi pastikan kamu di siplin dalam jadwal penggantiannya!
DOT 5.1: Buat yang Serius di Jalanan
Kalau kamu mengendarai kendaraan performa tinggi atau sering ngerem di kecepatan tinggi, DOT 5.1 adalah senjatamu. Meski namanya mirip DOT 5, jangan tertukar! DOT 5.1 tidak sama dengan DOT 5. DOT 5.1 berbasis glycol, sedangkan DOT 5 berbahan dasar silikon dan tidak bisa di campur dengan keduanya.
-
Keunggulan:
-
Titik didih kering lebih dari 260°C!
-
Stabil dalam tekanan dan suhu tinggi pas buat balapan atau perjalanan ekstrem.
-
Kompatibel dengan sistem ABS dan rem hidrolik modern.
-
-
Kelemahan:
-
Harga jauh lebih mahal.
-
Lebih higroskopis dari DOT 4, artinya cepat menyerap air.
-
Wajib dicek secara rutin agar tidak kehilangan performa tanpa disadari.
-
Ini adalah pilihan kelas atas, tapi bukan berarti kamu bisa sembarangan pakai. Salah campur dengan jenis lain bisa bikin sistem rem rusak total!
Jangan Campur, Jangan Asal Pilih!
Satu hal yang harus digarisbawahi jangan pernah campur minyak rem dari jenis berbeda kecuali mereka berbasis kimia yang sama! DOT 3, DOT 4, dan DOT 5.1 masih bisa dicampur dalam kondisi darurat karena sama-sama berbasis glycol, meskipun sangat tidak disarankan. Tapi jangan sekali-kali campur dengan DOT 5 yang berbasis silikon hasilnya bisa fatal!
Perhatikan juga rekomendasi pabrikan kendaraanmu. Jangan tergoda ganti jenis cuma karena DOT 5.1 terdengar keren. Kalau sistem rem kendaraanmu hanya dirancang untuk DOT 3, memakai DOT 5.1 justru bisa merusak komponen dalam jangka panjang.